KATA PENGANTAR
Puji
dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Maksimalisasi
laba dan Penawaran.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
DAFTAR
ISI
KATAPENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR
ISI...............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................1
a)
Latarbelakang.................................................................................................1
b)
Rumusan masalah..........................................................................................2
c)
Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
a)
Pasar Bersaing Sempurna..............................................................................3
b)
Penerimaan Marginal, Biaya Marginal, dan
Memaksimalkan Laba................4
c)
Memilih Output Jangka Pendek...........................
..........................................6
d)
Memilih
Output dalam Jangka Panjang.................................. .......................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................................10
a)
Kesimpulan....................................................................................................10
b)
Saran.............................................................................................................10
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Perusahaan
merupakan perhimpunanindividu yang mengoordinasikan diri mereka sendiri
untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Individu yang berbeda akan
menyediakan jenis masukan yang berbeda, sepertiketerampilan dan berbagai
peralatan modal, dengan harapan dapat memperoleh imbalan dari
melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, perusahaan diasumsikan memiliki
tujuan utama yaitu memaksimumkan labanya. Hal ini dilakukan untuk
memenuhi harapan dari setiap individu dalam perusahaan
tersebut. Perusahaan yang memaksimumkan laba adalah perusahaan yang
memilih baik masukan maupun keluaran dengan tujuan tunggal untuk mencapai laba
ekonomi maksi-mum, yaitu perusahaan menjadikan selisih antara pendapatan total
dan biaya ekonomi total sebesar mungkin. Agar tujuan suatu perusahaan
tercapai, perusahaan tersebut harus mampu bersaing dengan perusahaan
lain dalam suatu pasar. Daya saing pada tingkat mikro sering
diartikansebagai:
1.
Kemampuan suatu perusahaan menguasai, meningkatkan, dan mempertahankan
suatu posisi pasar.
2.
Kemampuan suatu perusahaan mengatasi perubahan dan persaingan pasar
dalammemperbesar dan mempertahankan keuntungannya, pangsa pasar, dan/atau
ukuranbisnisnya.
3.
Kapasitas menjual produk secara menguntungkan.
B. Rumusan Masalah
Hubungan yang rumit antara penyedia input
dengan perusahaan merupakan permasalahan bagi para ekonom yang ingin membuat
generalisasi teori tentang perilaku perusahaan. Karena itu, sebagian besar
ekonom memperlakukan perusahaan sebagai sebuah unit pembuat keputusan tunggal
yaitu sebuah pendekatan yang menghapuskan seluruh masalah perilaku yang
kompleks mengenai hubungan antara pekerja dengan pemilik modal. Pendekatan ini
mengasumsikan bahwa keputusan perusahaan dibuat oleh manajer tunggal yang
bersifat diktator yang secara rasional berusaha mengejar beberapa tujuan yaitu
pemaksimuman laba ekonomi perusahaan.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui
pengertian laba/keuntungan
2. Untuk mengetahui
pendekatan totalitas
3. Untuk mengetahui
pendekatan rata-rata
4. Untuk mengetahui
pendekatan marginal
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pasar Bersaing Sempurna
Asumsi Dasar Model Pasar Persaingan Sempurna:
(1) Penerima Harga
(2) Keseragaman Produk
(3) Bebas Masuk dan Keluar
Penerima Harga
karena setiap perusahaan menjual proporsi yang
cukup kecil dari total output pasar, keputusan tersebut tidak ada dampaknya
terhadap harga pasar.
Penerima Harga perusahaan tidak mempunyai pengaruh pada harga pasar
dan karenanya menerima harga yang sudah ada.
Keseragaman Produk
Ketika produk dari semua perusahaan yang ada di dalam
pasar merupakan substitusi sempurna dengan produk lain—yaitu, ketika
produk tersebut beragam—tidak ada perusahaan yang dapat menaikkan harga
produknya di atas harga produk perusahaan lain tanpa kehilangan semua
bisnisnya.
Bebas Keluar Masuk Pasar
Bebas Keluar Masuk kondisi dimana tidak ada biaya khusus yang
menyulitkaan perusahaan untuk masuk atau keluar dari suatu pasar.
B.
Penerimaan Marginal, Biaya Marginal, dan Memaksimalkan
Laba
Profit
adalah selisih antara total penerimaan dan total biaya. Di sini kita melihat
secara eksplisit bahwa π, R, dan C tergantung dari output.
Ï€(q)
= R(q) − C(q)
Marginal
Revenue adalah perubahan dalam penerimaan akibat kenaikan
satu unit output.
1. Permintaan dan Penerimaan
Marginal untuk Perusahaan yang Bersaing
Setiap perusahaan dalam industri yang bersaing hanya
menjuak sebagian kecil dari keseluruhan penjualan dalam industri tersebut,
banyaknya output yang diputuskan untuk dijual oleh sebuah perusahaan tidak akan
memengaruhi pasar produk tersebut.
Kurva Permintaan yang Dihadapi Perusahaan yang
Bersaing
Perusahaan
yang bersaing hanya menyuplai sebagian kecil dari output total dari semua
perusahaan yang ada di industri tersebut. karenanya, perusahaan menerima harga
pasar dari produk tersebut sebagai sesuatu yang tetap dan memilih output atas
dasar asumsi bahwa harga tidak akan terpengaruh oleh pilihan output. Pada (a)
kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan adalah elastis sempurna,
Walaupun kurva permintaan pasar pada (b) kemiringannya turun.
Kurva
permintaan d yang dihadapi masing-masing perusahaan dalam pasar
persaingan merupakan kurva penerimaan rata-rata dan kurva penerimaan
marginal. Disepanjang kurva permintaan ini, penerimaan marginal dan harga
adalah sama.
MC(q) = MR = P
C.
Memilih Output Jangka Pendek
1.
Memaksimalkan Laba Jangka
Pendek oleh Perusahaan yang Bersaing
·
Perusahaan bersaing yang memiliki laba
positif
- Perusahaan bersaing yang memiliki laba positif
- Perusahaan bersaing yang mengalami kerugian
D.
Memilih Output dalam Jangka Panjang
1.
Ekuilibrium Bersaing Jangka Panjang
a.
Masuk dan Keluar
Dalam sebuah pasar yang bebas masuk dan keluar, sebuah perusahaan akan
masuk jika dapat diperoleh laba jangka panjang dan akan keluar jika menghadapi
kemungkinan rugi jangka panjang
b.
Perusahaan yang mempunyai biaya sama
Untuk melihat mengapa semua persyaratan untuk
mempertahankan ekuilibrium jangka panjang harus berlaku.
Misalkan semua perusahaan mempunyai biaya yang sama
dan pertimbangkanlah apa yang terjadi jika terlalu banyak perusahaan memasuki
pasar sebagai tanggapan terhadap kesempatan untuk memperoleh laba. Kurva
penawaran pasar akan bergeser ke kanan, dan harga akan jatuh.
c.
Perusahaan yang Mempunyai biaya sama
Sekarang misalkan semua
perusahaan dalam pasar tidak mempunyai kurva biaya yang sama.Di sini perbedaan
antara laba akunting dan laba ekonomis menjadi penting. Bila gagasan atau
penemuan baru itu menguntungkan, perusahaan lain di pasar tersebut akan
membayar agar dapat menggunakan paten
tersebut. Nilai paten yang meningkat mewakili biaya kesempatan bagi perusahaan
d. Biaya
Peluang atas Tanah
Ada saat di mana perusahaan yang memperoleh
laba akunting posotof mungkin mendapa laba ekonomis nol. Misalnya, toko pakaian
secara kebetulan ditempatakan dekat dengan pusat perbelanjaan. Penambahan arus
pelanggan mungkin akan sangat meningkatkan laba akunting karena biaya tanahnya
didasarkan pada biaya historisnya.
2. Rente
Ekonomis
Rente Economis adalah selisih antara apa
yang bersedia dibayar oleh perusahaan untuk input produksi dikurangi dengan
jumlah minimum yang diperlukan untuk membeli membeli input itu.
3. Surplus
Produsen dalam Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, dalam pasar yang
bersaing, surplus produsen yang diperoleh sebuah perusahaan dari output yang
dijualnya terdiri dari semua rente ekonomi yang dinikmati dari semua input yang
langka
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kita
menguji bahwa perusahaan berusaha untuk memaksimumkam laba dalam keputusan yang
mereka buat. Sejumlah kesimpulan dapat diambil dari asumsi ini:
1 Dalam pembuatan keputusan output, perusahaan
seharusnya menghasilkan tingkat output dimana penerimaan marjinal sama dengan
biaya marjinal. Hanya pada tingkat produksi ini biaya dari tambahan output,
pada marjinalnya, secara tepat seimbang dengan penerimaan yang dihasilkan.
2 Aturan marjinal yang serupa diterapkan pada
penggunaan input untuk oleh perusahaan yang memaksimumkan laba.
3 Untuk perusahaan yang menghadapi kurva
permintaan dengan slope menurun penerimaan akan lebih rendah daripada tingkat
harga
4 Teknik analisis maksimisasi laba perusahaan
juga dapat digunakan untuk mempelajari perusahaan yang menggunakan strategi
lain, seperti maksimisasi penerimaan atau penentuan harga markup. Pada beberapa kasus, tujuan
dari strategi lain tersebut dapat konsisten dengan maksimisasi laba.
5 Perusahaan penerima harga akan memaksimumkan
labanya dengan memilih tingkat output dimana harga sama dengan biaya marjinal.
Kurva biaya marjinal akan menjadi kurva penawaran untuk perusahaan tersebut.
Tetapi, jika harga turun di bawah harga variabel rata rata jangka pendek ,
perusahaan ini akan memilih untuk menutup usaha tanpa menghasilkan output.
6 Dorongan perilaku maksimisasi laba
memunculkan permasalahan prinsipalagen dalam hubungan antara pemilik perusahaan
dengan manajer. Kontrak insentif mungkin dapat memperbaiki masalah ini.
A. Saran
Dari definisinya, keputusan output
perusahaan penerima harga tidak akan berdampak pada harga produknya. Pada kasus
ini, seperti talah kita bahas pada awal bab ini, harga pasar juga merupakan
penerimaan dari penjualan satu unit tambahan output. Tidak masalah berapa
banyak output yang dijual perusahaan, jumlah output tidak berdampak terhadap
harga. Semoga bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR
PUSTAKA
Eeng
Ahman dan Yana Rohmana. (2012).Teori Ekonomi Mikro.Edisi Revisi. Rizqi
Press. Bandung
Nicholsen,
Walter. (2002). Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Edisi Kedelapan. PT.
Penerbit Erlangga.
Sukirno,
Sadono. (2005). Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta
No comments:
Post a Comment