Monday, 12 December 2016

Mikroekonomi_Maksimalisasi laba dan Penawaran.



KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Maksimalisasi laba dan Penawaran.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.



DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
a)      Latarbelakang.................................................................................................1
b)      Rumusan masalah..........................................................................................2
c)      Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
a)    Pasar Bersaing Sempurna..............................................................................3
b)    Penerimaan Marginal, Biaya Marginal, dan Memaksimalkan Laba................4
c)    Memilih Output Jangka Pendek........................... ..........................................6
d)     Memilih Output dalam Jangka Panjang.................................. .......................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................................10
a)    Kesimpulan....................................................................................................10
b)    Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11




BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan perhimpunanindividu yang mengoordinasikan diri mereka sendiri untuk  mengubah masukan menjadi keluaran. Individu yang berbeda akan menyediakan jenis masukan yang berbeda, sepertiketerampilan dan berbagai peralatan modal, dengan harapan dapat memperoleh imbalan dari melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, perusahaan diasumsikan memiliki tujuan utama yaitu memaksimumkan labanya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi harapan dari setiap individu dalam perusahaan tersebut. Perusahaan yang memaksimumkan laba adalah perusahaan yang memilih baik masukan maupun keluaran dengan tujuan tunggal untuk mencapai laba ekonomi maksi-mum, yaitu perusahaan menjadikan selisih antara pendapatan total dan biaya ekonomi total sebesar mungkin. Agar tujuan suatu perusahaan tercapai, perusahaan tersebut harus mampu bersaing dengan perusahaan lain dalam suatu pasar. Daya saing pada tingkat mikro sering diartikansebagai:

1.      Kemampuan suatu perusahaan menguasai, meningkatkan, dan mempertahankan suatu posisi pasar.
2.      Kemampuan suatu perusahaan mengatasi  perubahan dan persaingan pasar dalammemperbesar dan mempertahankan keuntungannya, pangsa pasar, dan/atau ukuranbisnisnya.
3.      Kapasitas menjual produk secara menguntungkan.






B.   Rumusan Masalah
  Hubungan yang rumit antara penyedia input dengan perusahaan merupakan permasalahan bagi para ekonom yang ingin membuat generalisasi teori tentang perilaku perusahaan. Karena itu, sebagian besar ekonom memperlakukan perusahaan sebagai sebuah unit pembuat keputusan tunggal yaitu sebuah pendekatan yang menghapuskan seluruh masalah perilaku yang kompleks mengenai hubungan antara pekerja dengan pemilik modal. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa keputusan perusahaan dibuat oleh manajer tunggal yang bersifat diktator yang secara rasional berusaha mengejar beberapa tujuan yaitu pemaksimuman laba ekonomi perusahaan.
C.   Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian laba/keuntungan
2.      Untuk mengetahui pendekatan totalitas
3.      Untuk mengetahui pendekatan rata-rata
4.      Untuk mengetahui pendekatan marginal


BAB II
PEMBAHASAN


A.   Pasar Bersaing Sempurna
Asumsi Dasar Model Pasar Persaingan Sempurna:
(1) Penerima Harga
(2) Keseragaman Produk
(3) Bebas Masuk dan Keluar

Penerima Harga
karena setiap perusahaan menjual proporsi yang cukup kecil dari total output pasar, keputusan tersebut tidak ada dampaknya terhadap harga pasar.
Penerima Harga perusahaan tidak mempunyai pengaruh pada harga pasar dan karenanya menerima harga yang sudah ada.
Keseragaman Produk
Ketika produk dari semua perusahaan yang ada di dalam pasar merupakan substitusi sempurna dengan produk lain—yaitu, ketika produk tersebut beragam—tidak ada perusahaan yang dapat menaikkan harga produknya di atas harga produk perusahaan lain tanpa kehilangan semua bisnisnya.
Bebas Keluar Masuk Pasar
Bebas Keluar Masuk kondisi dimana tidak ada biaya khusus yang menyulitkaan perusahaan untuk masuk atau keluar dari suatu pasar.



B.   Penerimaan Marginal, Biaya Marginal, dan Memaksimalkan Laba
Profit adalah selisih antara total penerimaan dan total biaya. Di sini kita melihat secara eksplisit bahwa π, R, dan C tergantung dari output.
Ï€(q) = R(q) − C(q)
Marginal Revenue adalah perubahan dalam penerimaan  akibat kenaikan satu unit output.
Untitled


1.    Permintaan dan Penerimaan Marginal untuk Perusahaan yang Bersaing
Setiap perusahaan dalam industri yang bersaing hanya menjuak sebagian kecil dari keseluruhan penjualan dalam industri tersebut, banyaknya output yang diputuskan untuk dijual oleh sebuah perusahaan tidak akan memengaruhi pasar produk tersebut.




Untitled
Kurva Permintaan yang Dihadapi Perusahaan yang Bersaing
Perusahaan yang bersaing hanya menyuplai sebagian kecil dari output total dari semua perusahaan yang ada di industri tersebut. karenanya, perusahaan menerima harga pasar dari produk tersebut sebagai sesuatu yang tetap dan memilih output atas dasar asumsi bahwa harga tidak akan terpengaruh oleh pilihan output. Pada (a) kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan adalah elastis sempurna, Walaupun kurva permintaan pasar pada (b) kemiringannya turun.
Kurva permintaan d yang dihadapi masing-masing perusahaan dalam pasar persaingan merupakan kurva penerimaan rata-rata dan kurva penerimaan marginal.  Disepanjang kurva permintaan ini, penerimaan marginal dan harga adalah sama.
MC(q) = MR = P


C.   Memilih Output Jangka Pendek

1.    Memaksimalkan Laba Jangka Pendek oleh Perusahaan yang Bersaing
·         Perusahaan bersaing yang memiliki laba positif

  • Perusahaan bersaing yang memiliki laba positif
Untitled
  • Perusahaan bersaing yang mengalami kerugian


Untitled


















D.   Memilih Output dalam Jangka Panjang

1.    Ekuilibrium Bersaing Jangka Panjang
a.    Masuk dan Keluar
   Dalam sebuah pasar yang bebas masuk dan keluar, sebuah perusahaan akan masuk jika dapat diperoleh laba jangka panjang dan akan keluar jika menghadapi kemungkinan rugi jangka panjang
b.    Perusahaan yang mempunyai biaya sama
   Untuk melihat mengapa semua persyaratan untuk mempertahankan ekuilibrium jangka panjang harus berlaku.
Misalkan semua perusahaan mempunyai biaya yang sama dan pertimbangkanlah apa yang terjadi jika terlalu banyak perusahaan memasuki pasar sebagai tanggapan terhadap kesempatan untuk memperoleh laba. Kurva penawaran pasar akan bergeser ke kanan, dan harga akan jatuh.
c.    Perusahaan yang Mempunyai biaya sama
Sekarang misalkan semua perusahaan dalam pasar tidak mempunyai kurva biaya yang sama.Di sini perbedaan antara laba akunting dan laba ekonomis menjadi penting. Bila gagasan atau penemuan baru itu menguntungkan, perusahaan lain di pasar tersebut akan membayar  agar dapat menggunakan paten tersebut. Nilai paten yang meningkat mewakili biaya kesempatan bagi perusahaan
d.    Biaya Peluang atas Tanah
   Ada saat di mana perusahaan yang memperoleh laba akunting posotof mungkin mendapa laba ekonomis nol. Misalnya, toko pakaian secara kebetulan ditempatakan dekat dengan pusat perbelanjaan. Penambahan arus pelanggan mungkin akan sangat meningkatkan laba akunting karena biaya tanahnya didasarkan pada biaya historisnya.
2.    Rente Ekonomis
   Rente Economis adalah selisih antara apa yang bersedia dibayar oleh perusahaan untuk input produksi dikurangi dengan jumlah minimum yang diperlukan untuk membeli membeli input itu.

3.    Surplus Produsen dalam Jangka Panjang
   Dalam jangka panjang, dalam pasar yang bersaing, surplus produsen yang diperoleh sebuah perusahaan dari output yang dijualnya terdiri dari semua rente ekonomi yang dinikmati dari semua input yang langka


BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
kita menguji bahwa perusahaan berusaha untuk memaksimumkam laba dalam keputusan yang mereka buat. Sejumlah kesimpulan dapat diambil dari asumsi ini:
1  Dalam pembuatan keputusan output, perusahaan seharusnya menghasilkan tingkat output dimana penerimaan marjinal sama dengan biaya marjinal. Hanya pada tingkat produksi ini biaya dari tambahan output, pada marjinalnya, secara tepat seimbang dengan penerimaan yang dihasilkan.
2  Aturan marjinal yang serupa diterapkan pada penggunaan input untuk oleh perusahaan yang memaksimumkan laba.
3  Untuk perusahaan yang menghadapi kurva permintaan dengan slope menurun penerimaan akan lebih rendah daripada tingkat harga
4  Teknik analisis maksimisasi laba perusahaan juga dapat digunakan untuk mempelajari perusahaan yang menggunakan strategi lain, seperti maksimisasi penerimaan atau penentuan  harga markup. Pada beberapa kasus, tujuan dari strategi lain tersebut dapat konsisten dengan maksimisasi laba.
5  Perusahaan penerima harga akan memaksimumkan labanya dengan memilih tingkat output dimana harga sama dengan biaya marjinal. Kurva biaya marjinal akan menjadi kurva penawaran untuk perusahaan tersebut. Tetapi, jika harga turun di bawah harga variabel rata rata jangka pendek , perusahaan ini akan memilih untuk menutup usaha tanpa menghasilkan output.
6  Dorongan perilaku maksimisasi laba memunculkan permasalahan prinsipalagen dalam hubungan antara pemilik perusahaan dengan manajer. Kontrak insentif mungkin dapat memperbaiki masalah ini. 
A.   Saran
   Dari definisinya, keputusan output perusahaan penerima harga tidak akan berdampak pada harga produknya. Pada kasus ini, seperti talah kita bahas pada awal bab ini, harga pasar juga merupakan penerimaan dari penjualan satu unit tambahan output. Tidak masalah berapa banyak output yang dijual perusahaan, jumlah output tidak berdampak terhadap harga. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
Eeng Ahman dan Yana Rohmana. (2012).Teori Ekonomi Mikro.Edisi Revisi. Rizqi Press. Bandung
Nicholsen, Walter. (2002). Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Edisi Kedelapan. PT.  Penerbit Erlangga. 
Sukirno, Sadono. (2005). Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta









No comments:

Post a Comment