KATA
PENGANTAR
Puji syukur yang dalam
penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nyalah
makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam makalah ini membahas mengenai Model Mundell-Fleming merupakan model
utama/acuan dalam penentuan kebijakan
pada sistem ekonomi terbuka, baik kebijakan monener maupun kebijakan fiskal.
Model ini dapat dikatakan hampir sama dengan model IS-LM, karena kedua-duanya
menggambarkan interkasi antara pasar barang dan pasar uang. Karena kedua model
tersebut juga didasari asumsi bahwa harga bersifat fix/tetap dan menunujukkan
apa yang menyebabkan fluktuasi jangka pendek/short run fluctuation pendapatan
agregat. Nah, kunci perbedaan utamanya adalah jika IS-LM model digunakan pada
sistem ekonomi tertutup/closed economy sementara model Mundell-Fleming
digunakan pada sistem ekonomi terbuka/open economy.
Walaupun keadaanya yang
singkat, semoga dapat di ambil sisi positifnya. Dalam proses penyusunan makalah
ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran yang di
berikan. Yang tehormat:
Bapak Dr. H. Abd
Wahab,SE.,MSi
Kami mengharapkan kritik dan saranya, agar
kami menjadikanya sebagai pembelajaran atas kekurangan makalah yang singkat
ini.
Demikian makalah ini, semoga bermanfaat
bagi kita semua. Amiin
DAFTAR
ISI
KATAPENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR
ISI...............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................1
a)
Latarbelakang.................................................................................................1
b)
Rumusan
masalah..........................................................................................1
c)
Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
a) Pengertian
Model Mundell-Fleming.................. ..............................................3
b) Perekonomian
Terbuka Kecil Di Bawah Kurs Mengambang.... .....................4
c) Perbedaan
Tingkat Bunga & Aliran Modal
Internasional................................6
d) Perbedaan pada Model Mundell-Fleming.....................
.................................8
e) Kebijakan
Fiskal dan Kebijakan Moneter........................................................10
BAB III
PENUTUP.....................................................................................................11
a) Kesimpulan....................................................................................................11
b) Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
perekonomian
yang sedang dipelajari adalah perekonomian
terbuka kecil dan
ada mobilitas modal sempurna,
berarti bahwa ia dapat meminjam atau meminjamkan sebanyak yang ia inginkan
dalam pasar keuangan dunia, dan karenanya, tingkat bunga perekonomian dikontrol
oleh tingkat bunga dunia, dinotasikan secara matematis sebagai r = r*.
Satu
pelajaran penting model ini yaitu kinerja perekonomian bergantung pada sistem
kurs yang diadopsinya—mengambang atau tetap.
Model
ini akan membantu menjawab pertanyaan sistem kurs mana yang sebaiknya diadopsi
suatu negara.
- Rumusan Masalah
Tulisan-tulisan
kedua ahli ekonomi ini memiliki sejumlah implikasi pentingmenyangkut ke
efektifan kebijakan fiscal dan moneter (effectiveness of fiscal and monetary
policy) dalam menciptakan keseimbangan internal maupun eksternal (internal
balance and external balance).
Baik
model IS-LM maupun model Mundell-Fleming menekankan interaksi di antara pasar
barang dan pasar uang. Selain itu, kedua model tersebut mengasunsikan bahwa
tingkat harga adalah tetap (fixed) dan menunjukkan faktor apa yang menyebabkan
fluktuasi jangka pendek di dalam pendapatan agregat (atau pergeseran di dalam
permintaan agregat)
- Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar
pembaca mampu mendeskripsikan definisi Model Mundell-Fleming
menunjukka bahwa efek dari hampir setiap kebijakan ekonomi (economy policy)
pada sebuah “ small open economy” bergantung pada regim atau ssistem nilai
tukar (exchange rates)yang di anut oleh suatu perekonomian, artinya apakah
regim nilai tukar tetap (fixed exchange rate regime) ataukah regim nilai tukar
fleksibel (flexible exchange rate regime ). Dengan perkataan lain, keeftifan
dari kebijakan fiscal dan moneter dalam mempengaruhi pendapatan agregat
bergantung pada regim nilai tukar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Model Mundell-Fleming
Model ini mirip dengan model IS-LM;
keduanya menekankan interaksi antara pasar barang dan pasar uang. Tingkat harga
tetap, dan keduanya menunjukkan fluktuasi jangka-pendek pada pendapatan
agregat. Model Mundell-Fleming mengasumsikan perekonomian terbuka di
mana perda-gangan dan keuangan ditambahkan; IS-LM mengasumsikanperekonomian
tertutup.
Model ini, sering digambarkan sebagai “paradigma
kebijakan dominan untuk mempelajari kebijakan moneter dan fiskal
perekonomian-terbuka,” membuat satu asumsi penting dan ekstrim : perekonomian
yang sedang dipelajari adalahperekonomian terbuka kecil dan
ada mobilitas modal sempurna, berarti bahwa ia dapat meminjam atau
meminjamkan sebanyak yang ia inginkan dalam pasar keuangan dunia, dan
karenanya, tingkat bunga perekonomian dikontrol oleh tingkat bunga dunia,
dinotasikan secara matematis sebagai r = r*.
Satu pelajaran penting model ini yaitu kinerja
perekonomian bergantung pada sistem kurs yang diadopsinya—mengambang atau
tetap.
Model ini akan membantu menjawab pertanyaan sistem
kurs mana yang sebaiknya diadopsi suatu negara.
B. Perekonomian
Terbuka Kecil Di Bawah Kurs Mengambang
Dua persamaan (perhatikan tanda bintang di samping
IS dan LMuntuk mengingatkan kita persamaan menganggap tingkat bunga konstan):
IS*: Y = C(Y-T) + I(r*) + G + NX(e)
LM*: M/P = L (r*,Y)
Asumsi 1:
Tingkat bunga domestik sama dengan tingkat bunga
dunia (r = r*).
Asumsi 2:
Tingkat harga ditentukan secara eksogen karena model
digunakan untuk menganalisis jangka pendek (P). Ini berarti kurs nominal
proporsional terhadap kurs riil.
Asumsi 3:
Jumlah uang beredar ditentukan secara eksogen oleh
Bank Sentral (M).
Asumsi 4:
Kurva LM* kita akan vertikal karena kurs tidak masuk
ke dalam persamaan LM* kita.
Kurva
IS*
Kurva IS* miring ke bawah karena kurs
yang lebih tinggi mengurangi ekspor neto (karena meningkatnya nilai mata uang
membuat barang-barang domestik lebih mahal bagi orang asing), yang lalu, menurunkan
pendapatan agregat.
Kenaikan kurs, menurunkan ekspor neto, yang
menggeser pengeluaran yang direncanakan ke bawah dan menurunkan pendapatan.
Kurva IS* meringkas perubahan ini dalam ekuilibrium pasar barang.
Kurva LM dan tingkat bunga dunia
bersama-sama menentukan tingkat pendapatan.Kurva LM* vertikal
karena kurs tidak masuk ke dalam persamaan LM*.
Ingat persamaan LM* : M/P = L
(r*,Y)
Ketika pendapatan naik di perekonomian terbuka
kecil,karena ekspansi fiskal, tingkat bunga mencoba naik tapi aliran modal dari
luar menekan tingkat bunga ke bawah. Aliran ini menyebabkan kenaikan permintaan
mata uang mendorong nilainya ke atas dan membuat barang domestik lebih mahal
bagi orang asing (menyebabkan a –DNX). –DNX mengatasi
kebijakan fiskal ekspansif dan berdampak pada Y.
Ketika peningkatan jumlah uang beredar menekan
tingkat bunga domestik ke bawah, modal mengalir ke luar karena investor mencari
pengembalian lebih tinggi di tempat lain. Aliran modal ke luar mencegah tingkat
Bunga turun. Aliran ke luar juga menyebabkan kurs terdepresiasi, membuat barang
domestik lebih murah relatif terhadap barang asing, dan menstimulasi NX.
Jadi, kebijakan moneter mempengaruhi e daripada r.
Kurs
Tetap
Di bawah kurs tetap, bank sentral mengumumkan nilai
kurs dan siap
membeli dan menjual mata uang domestik pada harga
yang ditentukan
sebelumnya untuk menjaga kurs pada tingkat yang
diumumkannya. Kurs tetap memerlukan komitmen bank sentral untuk mengizinkan
jumlah uang beredar untuk menyesuaikan ke tingkat apapun yang memastikan kurs
ekuilibrium dalam pasar bursa valuta asing sama dengan kurs yang diumumkan.
Ekspansi fiskal menggeser IS* ke
kanan. Untuk menjaga kurs tetap, Bank Sentral harus meningkatkan jumlah uang
beredar, menambah LM* ke kanan. Tidak seperti pada kurs
fleksibel, tidak ada dampak crowding out pada NX karena
kurs lebih tinggi.
Jika Bank Sentral mencoba meningkatkan jumlah uang
beredar dengan membeli obligasi dari publik, itu akan menekan tingkat bunga ke
bawah. Arbitrase merespons dengan menjual mata uang domestik ke bank
sentral,menyebabkan jumlah uang beredar dan kurva LM berkontraksi
ke posisi awalnya.
Tetap
vs. mengambang
Kesimpulan-kesimpulan Kurs
Kurs
Tetap
|
Kurs
Mengambang
|
Kebijakan Fiskal Kuat.
|
Kebijakan Fiskal Lemah
|
Kebijakan Moneter Lemah
|
Kebijakan Moneter Kuat.
|
Model Mundell-Fleming menunjukkan kebijakan fiskal
tidak mempengaruhi pendapatan agregat di bawah kurs mengambang. Ekspansi fiskal
menyebabkan mata uang apresiasi, mengurangi ekspor neto dan mengatasi dampak
ekspansif yang biasa pada permintaan agregat.Model Mundell-Fleming menunjukkan
kebijakan moneter mempengaruhi pendapatan agregat di bawah kurs tetap. Tiap
usaha ekspansi jumlah uang beredar sia-sia, karean jumlah uang
beredar harus menyesuaikan untuk memastikan kurs bertahan pada tingkat yang
diumumkannya.
C. Perbedaan
Tingkat Bunga & Aliran Modal
Internasional
Pengembalian lebih tinggi akan menarik dana dari
luar negeri, membuat tingkat bunga domestik kembali turun. Dan, jika tingkat
bunga domestik di bawah tingkat bunga dunia, r*,penduduk domestik akan
meminjamkan ke luar untuk mendapat pengembalian lebih tinggi, membuat tingkat
bunga domestik kembali ke atas. Akhirnya, tingkat bunga domestik sama dengan
tingkat bunga dunia.
Mengapa logika ini tidak selalu berlaku ? Ada dua
alasan mengapa tingkat
bunga berbeda di berbagai negara :
1) Risiko
Negara : ketika investor membeli obligasi pemerintah AS, atau
memberi pinjaman pada perusahaan AS, mereka yakin
mereka akan
dibayar beserta dengan bunga. Sebaliknya, di
beberapa negara kurang
berkembang, muncul ketakutan bahwa kemelut politik
akan mengganggu
pelunasan pinjaman. Peminjam di negara-negara
tersebut sering harus
membayar tingkat bunga lebih tinggi untuk
mengkompensasi risiko.
2) Ekspektasi Kurs : misal orang berharap franc
Perancis turun terhadap
dolar AS. Pinjaman dalam franc akan dibayar dengan
mata uang yang
kurang berharga daripada pinjaman dalam dolar.Untuk
mengkompensasi
penurunan yang diharapkan pada mata uang Perancis,
tingkat bunga di
Perancis akan lebih tinggi daripada tingkat bunga di
AS.
Untuk memasukkan perbedaan tingkat-bunga ke dalam
model Mundell-
Fleming, kita asumsikan tingkat bunga di
perekonomian terbuka kecil
ditentukan oleh tingkat bunga dunia ditambah premi
risiko q.
r
= r* + q
Premi risiko ditentukan oleh risiko politik memberi
pinjaman di sebuah
negara dan perubahan yang diharapkan pada kurs riil.
Kita anggap premi risiko q sebagai variabel eksogen.
IS*: Y = C(Y-T) + I(r* + q) + G + NX(e)
LM*: M/P = L (r* + q,Y)
D. Perbedaan
pada Model Mundell-Fleming
Untuk memasukkan perbedaan tingkat-bunga ke dalam
model Mundell-
Fleming, kita asumsikan tingkat bunga di
perekonomian terbuka kecil
ditentukan oleh tingkat bunga dunia ditambah premi
risiko q.
r = r* + q
Premi risiko ditentukan oleh risiko politik memberi
pinjaman di sebuah
negara dan perubahan yang diharapkan pada kurs riil.
Kita anggap premi risiko q sebagai variabel eksogen.
Untuk tiap kebijakan fiskal, kebijakan moneter,
tingkat harga, dan
premi risiko yang ada, dua persamaan ini menentukan
tingkat pendapat-
an kurs yang menyeimbangkan pasar barang dan pasar
uang.
Misal kemelut politik menyebabkan premi risiko
negara q naik. Dampak
yang paling langsung adalah tingkat bunga domestik .
Tingkat bunga lebih tinggi memiliki dua dampak :
Kurva IS* bergeser ke kiri, karena tingkat bunga
lebih tinggi
mengurangi investasi.
2) LM* bergeser ke kanan, karena tingkat bunga lebih
tinggi mengurangi
Permintaan uang, dan tingkat pendapatan lebih tinggi
untuk tiap jumlah
uang beredar yang ada.
Dua pergeseran ini menyebabkan pendapatan naik dan
menurunkan
kurs ekuilibrium pada pasar dunia.
Implikasi penting : ekspektasi kurs ikut menentukan
kurs sebenarnya.
Contoh, misal orang percaya franc Perancis tak akan
berharga di masa
depan. Investor akan mengenakan premi risiko lebih
besar pada aset
Perancis : q akan naik di Perancis. Ekspektasi ini
akan menaikkan tingkat
bunga dan akan menurunkan nilai franc Perancis.
Jadi, ekspektasi bahwa
mata uang akan turun nilainya di masa depan
menyebabkan penurunan
saat ini.
Slide berikut akan menunjukkan mekanismenya.
E. Kebijakan
Fiskal dan Kebijakan Moneter
Kebijakan Fiskal
Sekarang kita akan mengkaji bagaimana kebijakan perekonomian
mempengaruhi erekonomian terbuka kecill dengan kurs tetap. Anggaplah pemerintah
mendorong pengeluaran domestik dengan meningkatkan belanja pemerintah atau
memotong pajak. Tetpi karen bank sentra siap mempertukarkan mata uang domestik
dan mata uang asing pada kurs tetap, pialang dengan cepat menanggapi kenaikan
kurs ini dengan menjual mata uang asing ke bank sentral, yang menyebabkan
ksfansi moneter otomatis. Kenaikan jumlah uang beredar ini menggeser kurva LM*
kekanan. Jadi, ekspansi fiskal menurut sistem kurs tetap me ningkatkan
pendapatan agregat.
Kebijakan Moneter
Bayangkanlah bank sentral yang beroperasi deengan kurs tetap berusaha
meningkatkan jumlah uang beredar, misalnya dengan membeli obligasi dari
masyarakat apakah yang aka terjadi? Dampak awal dari kebijakan ini adalah menggeser kurs LM* ke kanan, yang menurunkan
kurs. Tetapi, karena bank sentral bertugas untuk memperdagangkan mata uang
asing dan domestik pada kurs tetap, pialang dengan cepat menanggapi
penurunan kurs dengan meenjual mata uang
domestik ke bank sentral, yang menyebabkan jumlah uang yang beredar dan kurva
LM* kembali ke posisi awalnya. Jadi, kebikan yang biasa dijalankan tifdak
berpengaruh dibawah kurs tetap. Dengan menyepakati kurs, bank sentral
meningkatkan kontrolnya atas jumlsh usng beredar. Akan tetapi, suatu negara yang menganut kurs
tetap bisa menjalankan satu jenis kebijakan moneter : negara itu bisa
memutuskan untuk mengubah tingkat dimana kurs adalah tetap.pnurunan nilai mata
uang disebut devaluasi (devaluation), dan kenaikan nilainya disebut revaluasi
(revaluation). Dalam model Mundell-Fleming, devaluasi menggeser kurva LM*
kekanan : model itu bertindak sepertikenaikan jumlah mata uang beredar pada
sistem kurs mengambang. Jadi, devaluasi memperbesar ekspor neto dan
meningkatkan pendapatan agregat. Sebaliny, revaluasi menggeser kurva LM* kekiri
mengurangi ekspor neto dan menurunkan pendapatan agregat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Model
Mundell-Fleming adalah model IS-LM untuk perekonomian terbuka kecil. Model itu
menganggap tingkat harga adalah tertentu (Given) dan kemudian menunjukkan apa
yang menyebabkan fluktuasi dalam pendapatan dan kurs .
2. Model
Mundell-Fleming menunjukkan bahwa kebijakan fiskl tidak mempengaruhi pedapatan
agregat dibawah kurs mengambang. Eekpansi fiskal menyebabkan mata uang
berapresiasi, yang menurunkan ekspor neto dan menghapus dampak ekspansioner
biasa terhadap pendapatan agregat. Kebijakan fiskal mempengaruhi pendapatan
agregat dibawah kurs tetap.
3. Model
Mundell-Fleming menunjukkan bahwa kebijakan moneter tidak mempengaruhi
pendapaatan agregat dibawah kurs tetap. Setiap upayah untuk memperbesar julah
uang beredar akan menjadi percuma, karena jumlah uang yang beredar harus
disesuaikan utnuk menjamin bahwa kurs tetap berada pada tingkat yang diumumkan.
Kebijakan moneter mempengaruhi pendapatan agregat dibawah kurrs mengambang.
4. Jika
investor merasa tidak aman memegang assset dalam sebuah negara, tingkat bunga
dinegara itu melbihi tingkat bunga dunia sebesar premi risiko. Menurut model
Mundel-Fleming, kenaikan premi resiko menyebabkan tingkat bunga naik dan mata
uang negara itu terdepresiasi.
5. Kurs
tetap an kusr mengambang, masing-masing memiliki keunggulan. Kurs mengambang
membuat para pembuat kebijakan moneter bebas mengejar tujuan-tujuan selain
stabilitas kurs. Kurs tetap menurunkan ebagian dari ketidakpastian dalam
transaksi bisnis internasional
B. Saran
Perlu kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam
Baik model IS-LM maupun model
Mundell-Fleming menekankan interaksi di antara pasar barang dan pasar uang.
Selain itu, kedua model tersebut mengasunsikan bahwa tingkat harga adalah tetap
(fixed) dan menunjukkan faktor apa yang menyebabkan fluktuasi jangka pendek di
dalam pendapatan agregat (atau pergeseran di dalam permintaan agregat).
Perbedaan yang utama di antara kedua model tersebut adalaah terletak pada
asumsi mereka menyangkut perekonomian, di mana dalam model IS-LM perekonomian
di asumsikan sebagai perekonomian tertutup (closed economy), sebaliknya dalam
model Mundell-Fleming di asumsikan sebagai perekonomian terbuka (open economy). Model Mundell-Fleming mengasumsikan
perekonomian yang di telaah sebagai perekonomian kecilyang terbuka dengan
mobilitas modal sempurna (small open economy with perfect capital mobility).
Kebijakan makoekonomi dalam konteks perekonomian terbuka (open economy),
khususnya dalam kaitan dengan upaya mengoreksi ketidakseimbangan dalam neraca
penbayaran, sering kali di pilih dalam dua jenis atau macam yaitu
expenditure-changing policies dan expenditure-switching policies.
DAFTAR PUSTAKA
Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi, Edisi Perdana :
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Mankiw, Gregory. N. 2005. Makroekonomi, Edisi Kelima
: Erlangga. Jakarta.
Mankiw, Gregory N. 2005. Makroekonomi. Penerbit:
Erlangga, Jakarta.
Judisseno, Rimsky K. 2002. Sistem Moneter dan
Perubahan Indonesia. Penerbit: Gramedia, Bandung.
Bundo, Ngrumat, Utomo. 2001. Krisis Masa Kini dan
Orde Lama. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Bustany, Henry.2000. Operations Research. Penerbit:
Erlangga.
Suandy, Erly. 2004. Penerbit: Salemba.
Prabowo, Yusdiantoro. 20001. Akuntansi Perpajakan
Terapan. Penerbit: Grasindo.
No comments:
Post a Comment