Tuesday, 13 December 2016

makalah _Model Mundell-Fleming EkonomiMakro



KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nyalah makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah ini membahas mengenai Model Mundell-Fleming merupakan model utama/acuan dalam  penentuan kebijakan pada sistem ekonomi terbuka, baik kebijakan monener maupun kebijakan fiskal. Model ini dapat dikatakan hampir sama dengan model IS-LM, karena kedua-duanya menggambarkan interkasi antara pasar barang dan pasar uang. Karena kedua model tersebut juga didasari asumsi bahwa harga bersifat fix/tetap dan menunujukkan apa yang menyebabkan fluktuasi jangka pendek/short run fluctuation pendapatan agregat. Nah, kunci perbedaan utamanya adalah jika IS-LM model digunakan pada sistem ekonomi tertutup/closed economy sementara model Mundell-Fleming digunakan pada sistem ekonomi terbuka/open economy.
Walaupun keadaanya yang singkat, semoga dapat di ambil sisi positifnya. Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran yang di berikan. Yang tehormat:
Bapak Dr. H. Abd Wahab,SE.,MSi
    Kami mengharapkan kritik dan saranya, agar kami menjadikanya sebagai pembelajaran atas kekurangan makalah yang singkat ini.
    Demikian makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin



DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
a)      Latarbelakang.................................................................................................1
b)      Rumusan masalah..........................................................................................1
c)      Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
a)    Pengertian Model Mundell-Fleming.................. ..............................................3
b)    Perekonomian Terbuka Kecil Di Bawah Kurs Mengambang....  .....................4
c)    Perbedaan Tingkat Bunga  & Aliran Modal Internasional................................6
d)     Perbedaan pada Model Mundell-Fleming..................... .................................8
e)    Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter........................................................10
BAB III PENUTUP.....................................................................................................11
a)    Kesimpulan....................................................................................................11
b)    Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................13



BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang Masalah
perekonomian yang sedang dipelajari adalah perekonomian terbuka kecil dan ada  mobilitas modal sempurna, berarti bahwa ia dapat meminjam atau meminjamkan sebanyak yang ia inginkan dalam pasar keuangan dunia, dan karenanya, tingkat bunga perekonomian dikontrol oleh tingkat bunga dunia, dinotasikan secara matematis sebagai r = r*.
Satu pelajaran penting model ini yaitu kinerja perekonomian bergantung pada sistem kurs yang diadopsinya—mengambang atau tetap.
Model ini akan membantu menjawab pertanyaan sistem kurs mana yang sebaiknya diadopsi suatu negara.
  1. Rumusan Masalah
Tulisan-tulisan kedua ahli ekonomi ini memiliki sejumlah implikasi pentingmenyangkut ke efektifan kebijakan fiscal dan moneter (effectiveness of fiscal and monetary policy) dalam menciptakan keseimbangan internal maupun eksternal (internal balance and external balance).
            Baik model IS-LM maupun model Mundell-Fleming menekankan interaksi di antara pasar barang dan pasar uang. Selain itu, kedua model tersebut mengasunsikan bahwa tingkat harga adalah tetap (fixed) dan menunjukkan faktor apa yang menyebabkan fluktuasi jangka pendek di dalam pendapatan agregat (atau pergeseran di dalam permintaan agregat)
  1. Tujuan
  Tujuan penulisan makalah ini adalah agar pembaca mampu mendeskripsikan definisi Model Mundell-Fleming menunjukka bahwa efek dari hampir setiap kebijakan ekonomi (economy policy) pada sebuah “ small open economy” bergantung pada regim atau ssistem nilai tukar (exchange rates)yang di anut oleh suatu perekonomian, artinya apakah regim nilai tukar tetap (fixed exchange rate regime) ataukah regim nilai tukar fleksibel (flexible exchange rate regime ). Dengan perkataan lain, keeftifan dari kebijakan fiscal dan moneter dalam mempengaruhi pendapatan agregat bergantung pada regim nilai tukar.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Model Mundell-Fleming
Model ini mirip dengan model IS-LM; keduanya menekankan interaksi antara pasar barang dan pasar uang. Tingkat harga tetap, dan keduanya menunjukkan fluktuasi jangka-pendek pada pendapatan agregat. Model Mundell-Fleming mengasumsikan perekonomian terbuka di mana perda-gangan dan keuangan ditambahkan; IS-LM  mengasumsikanperekonomian tertutup.
Model ini, sering digambarkan sebagai “paradigma kebijakan dominan untuk mempelajari kebijakan moneter dan fiskal perekonomian-terbuka,” membuat satu asumsi penting dan ekstrim : perekonomian yang sedang dipelajari adalahperekonomian terbuka kecil dan ada  mobilitas modal sempurna, berarti bahwa ia dapat meminjam atau meminjamkan sebanyak yang ia inginkan dalam pasar keuangan dunia, dan karenanya, tingkat bunga perekonomian dikontrol oleh tingkat bunga dunia, dinotasikan secara matematis sebagai r = r*.
Satu pelajaran penting model ini yaitu kinerja perekonomian bergantung pada sistem kurs yang diadopsinya—mengambang atau tetap.
Model ini akan membantu menjawab pertanyaan sistem kurs mana yang sebaiknya diadopsi suatu negara.



B.   Perekonomian Terbuka Kecil Di Bawah Kurs Mengambang
Dua persamaan (perhatikan tanda bintang di samping IS dan LMuntuk mengingatkan kita persamaan menganggap tingkat bunga konstan):
IS*: Y = C(Y-T) + I(r*) + G + NX(e)
LM*: M/P = L (r*,Y)

Asumsi 1:
Tingkat bunga domestik sama dengan tingkat bunga dunia (r = r*).
Asumsi 2:
Tingkat harga ditentukan secara eksogen karena model digunakan untuk menganalisis jangka pendek (P). Ini berarti kurs nominal proporsional terhadap kurs riil.
Asumsi 3:
Jumlah uang beredar ditentukan secara eksogen oleh Bank Sentral (M).
Asumsi 4:
Kurva LM* kita akan vertikal karena kurs tidak masuk ke dalam persamaan LM* kita.
Kurva IS*
Kurva IS* miring ke bawah karena kurs yang lebih tinggi mengurangi ekspor neto (karena meningkatnya nilai mata uang membuat barang-barang domestik lebih mahal bagi orang asing), yang lalu, menurunkan pendapatan agregat.
Kenaikan kurs, menurunkan ekspor neto, yang menggeser pengeluaran yang direncanakan ke bawah dan menurunkan pendapatan. Kurva IS* meringkas perubahan ini dalam ekuilibrium pasar barang.
Kurva LM dan tingkat bunga dunia bersama-sama menentukan tingkat pendapatan.Kurva LM*  vertikal karena kurs tidak masuk ke dalam persamaan LM*.
Ingat persamaan LM* : M/P = L (r*,Y)
Ketika pendapatan naik di perekonomian terbuka kecil,karena ekspansi fiskal, tingkat bunga mencoba naik tapi aliran modal dari luar menekan tingkat bunga ke bawah. Aliran ini menyebabkan kenaikan permintaan mata uang mendorong nilainya ke atas dan membuat barang domestik lebih mahal bagi orang asing (menyebabkan a –DNX). –DNX mengatasi kebijakan fiskal ekspansif dan berdampak pada Y.
Ketika peningkatan jumlah uang beredar menekan tingkat bunga domestik ke bawah, modal mengalir ke luar karena investor mencari pengembalian lebih tinggi di tempat lain. Aliran modal ke luar mencegah tingkat Bunga turun. Aliran ke luar juga menyebabkan kurs terdepresiasi, membuat barang domestik lebih murah relatif terhadap barang asing, dan menstimulasi NX.
Jadi, kebijakan moneter mempengaruhi daripada r.
Kurs Tetap
Di bawah kurs tetap, bank sentral mengumumkan nilai kurs dan siap
membeli dan menjual mata uang domestik pada harga yang ditentukan
sebelumnya untuk menjaga kurs pada tingkat yang diumumkannya. Kurs tetap memerlukan komitmen bank sentral untuk mengizinkan jumlah uang beredar untuk menyesuaikan ke tingkat apapun yang memastikan kurs ekuilibrium dalam pasar bursa valuta asing sama dengan kurs yang diumumkan.
Ekspansi fiskal menggeser IS* ke kanan. Untuk menjaga kurs tetap, Bank Sentral harus meningkatkan jumlah uang beredar, menambah LM* ke kanan. Tidak seperti pada kurs fleksibel, tidak ada dampak crowding out pada NX karena kurs lebih tinggi.
Jika Bank Sentral mencoba meningkatkan jumlah uang beredar dengan membeli obligasi dari publik, itu akan menekan tingkat bunga ke bawah. Arbitrase merespons dengan menjual mata uang domestik ke bank sentral,menyebabkan jumlah uang beredar dan kurva LM berkontraksi ke posisi awalnya.

Tetap vs. mengambang
Kesimpulan-kesimpulan Kurs
Kurs Tetap
Kurs Mengambang
Kebijakan Fiskal Kuat.
Kebijakan Fiskal Lemah
Kebijakan Moneter Lemah
Kebijakan Moneter Kuat.

Model Mundell-Fleming menunjukkan kebijakan fiskal tidak mempengaruhi pendapatan agregat di bawah kurs mengambang. Ekspansi fiskal menyebabkan mata uang apresiasi, mengurangi ekspor neto dan mengatasi dampak ekspansif yang biasa pada permintaan agregat.Model Mundell-Fleming menunjukkan kebijakan moneter mempengaruhi pendapatan agregat di bawah kurs tetap. Tiap usaha ekspansi jumlah uang  beredar sia-sia, karean jumlah uang beredar harus menyesuaikan untuk memastikan kurs bertahan pada tingkat yang diumumkannya.

C.   Perbedaan Tingkat Bunga  & Aliran Modal Internasional
Pengembalian lebih tinggi akan menarik dana dari luar negeri, membuat tingkat bunga domestik kembali turun. Dan, jika tingkat bunga domestik di bawah tingkat bunga dunia, r*,penduduk domestik akan meminjamkan ke luar untuk mendapat pengembalian lebih tinggi, membuat tingkat bunga domestik kembali ke atas. Akhirnya, tingkat bunga domestik sama dengan tingkat bunga dunia.
Mengapa logika ini tidak selalu berlaku ? Ada dua alasan mengapa tingkat
bunga berbeda di berbagai negara :
1)     Risiko Negara : ketika investor membeli obligasi pemerintah AS, atau
memberi pinjaman pada perusahaan AS, mereka yakin mereka akan
dibayar beserta dengan bunga. Sebaliknya, di beberapa negara kurang
berkembang, muncul ketakutan bahwa kemelut politik akan mengganggu
pelunasan pinjaman. Peminjam di negara-negara tersebut sering harus
membayar tingkat bunga lebih tinggi untuk mengkompensasi risiko.

     2)   Ekspektasi Kurs : misal orang berharap franc Perancis turun terhadap
dolar AS. Pinjaman dalam franc akan dibayar dengan mata uang yang
kurang berharga daripada pinjaman dalam dolar.Untuk mengkompensasi
penurunan yang diharapkan pada mata uang Perancis, tingkat bunga di
Perancis akan lebih tinggi daripada tingkat bunga di AS.

Untuk memasukkan perbedaan tingkat-bunga ke dalam model Mundell-
Fleming, kita asumsikan tingkat bunga di perekonomian terbuka kecil
ditentukan oleh tingkat bunga dunia ditambah premi risiko q.
                                             r = r* + q
Premi risiko ditentukan oleh risiko politik memberi pinjaman di sebuah
negara dan perubahan yang diharapkan pada kurs riil.
Kita anggap premi risiko q sebagai variabel eksogen.
IS*: Y = C(Y-T) + I(r* + q) + G + NX(e)
LM*: M/P = L (r* + q,Y)

D.    Perbedaan pada Model Mundell-Fleming
Untuk memasukkan perbedaan tingkat-bunga ke dalam model Mundell-
Fleming, kita asumsikan tingkat bunga di perekonomian terbuka kecil
ditentukan oleh tingkat bunga dunia ditambah premi risiko q.
                                    r = r* + q
Premi risiko ditentukan oleh risiko politik memberi pinjaman di sebuah
negara dan perubahan yang diharapkan pada kurs riil.
Kita anggap premi risiko q sebagai variabel eksogen.
Untuk tiap kebijakan fiskal, kebijakan moneter, tingkat harga, dan
premi risiko yang ada, dua persamaan ini menentukan tingkat pendapat-
an kurs yang menyeimbangkan pasar barang dan pasar uang.
Misal kemelut politik menyebabkan premi risiko negara q naik. Dampak
yang paling langsung adalah tingkat bunga domestik .
Tingkat bunga lebih tinggi memiliki dua dampak :
Kurva IS* bergeser ke kiri, karena tingkat bunga lebih tinggi
mengurangi investasi.
2) LM* bergeser ke kanan, karena tingkat bunga lebih tinggi mengurangi
Permintaan uang, dan tingkat pendapatan lebih tinggi untuk tiap jumlah
uang beredar yang ada. 
Dua pergeseran ini menyebabkan pendapatan naik dan menurunkan
kurs ekuilibrium pada pasar dunia.
Implikasi penting : ekspektasi kurs ikut menentukan kurs sebenarnya.
Contoh, misal orang percaya franc Perancis tak akan berharga di masa
depan. Investor akan mengenakan premi risiko lebih besar pada aset
Perancis : q akan naik di Perancis. Ekspektasi ini akan menaikkan tingkat
bunga dan akan menurunkan nilai franc Perancis. Jadi, ekspektasi bahwa
mata uang akan turun nilainya di masa depan menyebabkan penurunan
saat ini.
Slide berikut akan menunjukkan mekanismenya.

E.   Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter
Kebijakan Fiskal
            Sekarang kita akan mengkaji bagaimana kebijakan perekonomian mempengaruhi erekonomian terbuka kecill dengan kurs tetap. Anggaplah pemerintah mendorong pengeluaran domestik dengan meningkatkan belanja pemerintah atau memotong pajak. Tetpi karen bank sentra siap mempertukarkan mata uang domestik dan mata uang asing pada kurs tetap, pialang dengan cepat menanggapi kenaikan kurs ini dengan menjual mata uang asing ke bank sentral, yang menyebabkan ksfansi moneter otomatis. Kenaikan jumlah uang beredar ini menggeser kurva LM* kekanan. Jadi, ekspansi fiskal menurut sistem kurs tetap me ningkatkan pendapatan agregat.

Kebijakan Moneter
            Bayangkanlah bank sentral yang beroperasi deengan kurs tetap berusaha meningkatkan jumlah uang beredar, misalnya dengan membeli obligasi dari masyarakat apakah yang aka terjadi? Dampak awal dari kebijakan ini adalah  menggeser kurs LM* ke kanan, yang menurunkan kurs. Tetapi, karena bank sentral bertugas untuk memperdagangkan mata uang asing dan domestik pada kurs tetap, pialang dengan cepat menanggapi penurunan  kurs dengan meenjual mata uang domestik ke bank sentral, yang menyebabkan jumlah uang yang beredar dan kurva LM* kembali ke posisi awalnya. Jadi, kebikan yang biasa dijalankan tifdak berpengaruh dibawah kurs tetap. Dengan menyepakati kurs, bank sentral meningkatkan kontrolnya atas jumlsh usng beredar.  Akan tetapi, suatu negara yang menganut kurs tetap bisa menjalankan satu jenis kebijakan moneter : negara itu bisa memutuskan untuk mengubah tingkat dimana kurs adalah tetap.pnurunan nilai mata uang disebut devaluasi (devaluation), dan kenaikan nilainya disebut revaluasi (revaluation). Dalam model Mundell-Fleming, devaluasi menggeser kurva LM* kekanan : model itu bertindak sepertikenaikan jumlah mata uang beredar pada sistem kurs mengambang. Jadi, devaluasi memperbesar ekspor neto dan meningkatkan pendapatan agregat. Sebaliny, revaluasi menggeser kurva LM* kekiri mengurangi ekspor neto dan menurunkan pendapatan agregat.



BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
1.      Model Mundell-Fleming adalah model IS-LM untuk perekonomian terbuka kecil. Model itu menganggap tingkat harga adalah tertentu (Given) dan kemudian menunjukkan apa yang menyebabkan fluktuasi dalam pendapatan dan kurs .
2.      Model Mundell-Fleming menunjukkan bahwa kebijakan fiskl tidak mempengaruhi pedapatan agregat dibawah kurs mengambang. Eekpansi fiskal menyebabkan mata uang berapresiasi, yang menurunkan ekspor neto dan menghapus dampak ekspansioner biasa terhadap pendapatan agregat. Kebijakan fiskal mempengaruhi pendapatan agregat dibawah kurs tetap.
3.      Model Mundell-Fleming menunjukkan bahwa kebijakan moneter tidak mempengaruhi pendapaatan agregat dibawah kurs tetap. Setiap upayah untuk memperbesar julah uang beredar akan menjadi percuma, karena jumlah uang yang beredar harus disesuaikan utnuk menjamin bahwa kurs tetap berada pada tingkat yang diumumkan. Kebijakan moneter mempengaruhi pendapatan agregat dibawah kurrs mengambang.
4.      Jika investor merasa tidak aman memegang assset dalam sebuah negara, tingkat bunga dinegara itu melbihi tingkat bunga dunia sebesar premi risiko. Menurut model Mundel-Fleming, kenaikan premi resiko menyebabkan tingkat bunga naik dan mata uang negara itu terdepresiasi.
5.      Kurs tetap an kusr mengambang, masing-masing memiliki keunggulan. Kurs mengambang membuat para pembuat kebijakan moneter bebas mengejar tujuan-tujuan selain stabilitas kurs. Kurs tetap menurunkan ebagian dari ketidakpastian dalam transaksi bisnis internasional



B.   Saran
Perlu kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam  Baik model IS-LM maupun model Mundell-Fleming menekankan interaksi di antara pasar barang dan pasar uang. Selain itu, kedua model tersebut mengasunsikan bahwa tingkat harga adalah tetap (fixed) dan menunjukkan faktor apa yang menyebabkan fluktuasi jangka pendek di dalam pendapatan agregat (atau pergeseran di dalam permintaan agregat). Perbedaan yang utama di antara kedua model tersebut adalaah terletak pada asumsi mereka menyangkut perekonomian, di mana dalam model IS-LM perekonomian di asumsikan sebagai perekonomian tertutup (closed economy), sebaliknya dalam model Mundell-Fleming di asumsikan sebagai perekonomian terbuka  (open economy). Model Mundell-Fleming mengasumsikan perekonomian yang di telaah sebagai perekonomian kecilyang terbuka dengan mobilitas modal sempurna (small open economy with perfect capital mobility). Kebijakan makoekonomi dalam konteks perekonomian terbuka (open economy), khususnya dalam kaitan dengan upaya mengoreksi ketidakseimbangan dalam neraca penbayaran, sering kali di pilih dalam dua jenis atau macam yaitu expenditure-changing policies dan expenditure-switching policies.




DAFTAR PUSTAKA
Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi, Edisi Perdana : PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Mankiw, Gregory. N. 2005. Makroekonomi, Edisi Kelima : Erlangga. Jakarta.
Mankiw, Gregory N. 2005. Makroekonomi. Penerbit: Erlangga, Jakarta.
Judisseno, Rimsky K. 2002. Sistem Moneter dan Perubahan Indonesia. Penerbit: Gramedia, Bandung.
Bundo, Ngrumat, Utomo. 2001. Krisis Masa Kini dan Orde Lama. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Bustany, Henry.2000. Operations Research. Penerbit: Erlangga.
Suandy, Erly. 2004. Penerbit: Salemba.
Prabowo, Yusdiantoro. 20001. Akuntansi Perpajakan Terapan. Penerbit: Grasindo.
























No comments:

Post a Comment