KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan berkat, rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul. ‘Analisis pasar persaingan’
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi dan
melengkapi tugas mikro ekonomi, serta untuk menambah wawasan tentang bagaimana
kesejahteraan masyarakat dalam suatu pasar. Kami menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kesulitan dan tidak dapat diselesaikan tanpa
bantuan orang lain. Untuk itu, pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima
kasih kepada orang tua kami, dosen pengampu, dan teman-teman semua yang tidak
dapat kami sebutkan satu per satu. Kami juga menyadari bahwa dalam menyusun
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
kritik dan saran kami harapkan untuk membangun kesempurnaan. Dan semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua.
Makassar,
november 2016
Penyusun
Daftàr
isi
Kata pengantar
Daftar
isi................................................................................................ii
Bab1......................................................................................................1
a.
Pendahuluan.................................................................................................1
b.
Rumusan masalah........................................................................................2
c.
Tujuan...........................................................................................................3
Bab 2 pembahasan...............................................................................4
a. Mengevaluasi Gain and Losses
dari kebijakan Pemerintah – Surplus Konsumen dan Produsen........................................................................................4-8
b. Efisiensi dari Pasar Persaingan....................................................................9
c. Harga Minimum.............................................................................................10- 11
d. Price Supports and Production Quotas.........................................................12-13
e. Kuota Import dan Tariffs...............................................................................14
f. Pengaruh Pajak atau Subsidi.......................................................................15
Bab 3.......................................................................................16
a.
Kesimpulan...................................................................................................16
b.
Saran............................................................................................................16
Daftar
pustaka...................................................................................................17
Bab 1
Pendahuluan
Ilmu
ekonomi kesejahteraan mempelajari bagaimana pengalokasian sumber-sumber daya
memengaruhi kesejahteraan penjual dan pembeli secara keseluruhan. Kesejahteraan
penjual dan pembeli dalam suatu pasar dapat dipelajari dengan metode-metode
dasar surplus konsumen dan surplus produsen. Kesejahteraan ekonomi para pelaku
pasar juga dipengaruhi oleh pajak. Hal tersebut dapat dipahami dengan membandingkan
besar pengurangan kesejahteraan pembeli dan penjual dengan kenaikan jumlah
pendapatan pemerintah, dengan menggunakan perangkat surplus konsumen dan
surplus produsen. Selain surplus konsumen dan surplus produsen terdapat
perangkat-perangkat lain yang dapat digunakan untuk menganalisis cara kerja
pasar, diantaranya : penawaran, permintaan, keseimbangan dan sebagainya. Dan
perangkat-perangkat ini, pada akhirnya dapat kita ketahui dampak-dampak
perdagangan internasional terhadap kesejahteraan umum.
1
A. Rumusan
masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan kebijakan pemerintah - surplus konsumen dan surplus produsen
2.
Bagaimana harga mempengaruhi efisiensi dari pasar persaingan
3. Cara mempengaruhi Harga minimum
4. Bagaimana mempengaruhi harga pasar
terhadap price supports and production
quotas
5. Bagaimana mempertahankan kuota impor
6. apa pengaruh pajak atau subsidi terhadap
pasar
2
B. Tujuan
1.
Untuk memenuhi dan melengkapi tugas mata kuliah Ekonomi Pengantar. 2.
Untuk menambah pengetahuan bagaimana pasar dan
kesejahteraan dalam perekonomian melalui teoristik
3.
Untuk menambah wawasan tentang pasar dan kesejahteraan.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
A. MENGEVALUASI
GAINS AND LOSSES DARI KEBIJAKAN PEMERINTAH – SURPLUS KONSUMEN DAN PRODUSEN
Konsumen A bersedia membayar $10 untuk barang dengan harga pasar $5, sehingga dia menikmati keuntungan $5.
Konsumen B menikmati keuntungan $2, dan konsumen
C, yang menilai barang tsb tepat pada
harga pasar tidak menikmati keuntungan.
Surplus konsumen yang mengukur total keuntungan
dari semua konsumen adalah daerah dengan
arsiran kuning di bawah kurva demand dan di atas harga pasar.
4
Surplus produsen mengukur total keuntungan dari
produsen ditambah dengan rents dari faktor input.
Adalah keuntungan yang dinikmati oleh produsen
dengan biaya produksi rendah akibat menjual pada harga pasar, ditunjukkan oleh
daerah arsiran hijau di atas kurva supply dan di bawah harga pasar.
Secara bersama, surplus konsumen dan produsen
mengukur kesejahteraan pada pasar persaingan.
5
Harga
barang diatur sehingga tidak boleh lebih dari p max yang berada di bawah harga
pasar p0. Gain yang di rasakan konsumen adalah selisih antara segi empat a dan
segitiga b. Loss yang dirasakan produsen adalah jumlah dari segiempat a dan
segitiga c. Segitiga b dan c secara bersamaan mengukur deadweight loss dari
kontrol harga tersebut.
6
Jika demand sangat tidak elastis
maka segitiga B jauh lebih besar daripada segiempat A.
Dalam hal
ini konsumen merasakan net loss dari kontrol harga tersebu
7
Efek dari
Kontrol Harga Gas Alam
Harga pasar dari gas alam
adalah $6.40 per mcf, dan misalkan
ditetapkan harga tertinggi yang diperbolehkan adalah $3.00.
Terjadi kekurangan (shortage)
sebanyak 23.6 − 20.6 = 3.0 Tcf.
Gain bagi konsumen adalah segiempat A dikurangi
segitiga B, dan loss bagi produsen adalah segiempat A ditambah segitiga C.
The deadweight loss B + C.
8
B . EFISIENSI
DARI PASAR PERSAINGAN
economic efficiency Memaksimumkan surplus konsumen dan
produsen secara agregat.
Kegagalan Pasar/Market Failure
market failure Situasi di mana pasar persaingan yang tidak
diatur menjadi tidak efisien karena harga gagal memberikan sinyal yang benar
kepada konsumen dan produsen.
Dua kasus penting yang menimbulkan
kegagalan pasar
-Eksternalitas
-Kurangnya informasi
externality Tindakan yang dilakukan produsen maupun
konsumen yang mempengaruhi produsen atau konsumen lainnya tapi tidak
diperhitungkan ke dalam harga pasar.
9
C. HARGA
MINIMUM
Welfare Loss Ketika Harga ditetapkan di Atas Harga
Pasar
Harga ditetapkan tidak lebih rendah daripada Pmin.
Produsen dapat memberikan penawaran sampai dengan
Q2,akan tetapi konsumen hanya mau membeli sejumlah Q3.
Jika produsen memang memproduksi sejumlah Q2, maka akan terdapat sejumlahQ2 − Q3 yang tidak
laku dan merubah surplus produsen sebesar A − C − D. Pada kasus ini produsen banyak dirugikan.
10
Upah Minimum
Meskipun harga pasar bagi upah adalah w0, perusahaan tidak diperbolehkan membayar lebih
rendah dari wmin.
Hal ini mengakibatkan pengangguran sebesar L2 − L1
Dan timbul deadweight loss sebesar B dan C.
11
D. PRICE
SUPPORTS AND PRODUCTION QUOTAS
price support Harga yang ditetapkan oleh
pemerintah di atas harga pasar bebas dan dipertahankan oleh pemerintah melalui
pembelian kelebihan penawaran.
Untuk mempertahankan harga Ps di
atas harga pasar P0, pemerintah membeli sejumlah Qg.
Gain yang diperoleh produsen
adalah A + B + D. Loss yang dirasakan
konsumen adalah A + B.
Biaya yang dikeluarkan pemerintah
adalah segiempat dengan luas Ps(Q2 − Q1).
12
Batasan
Supply
Untuk mempertahankan harga Ps di
atas harga pasar P0, pemerintah dapat membatasi supply pada Q1, baik itu dengan memberlakukan kuota produksi
atau dengan memberikan insentif secara finansial kepada produsen untuk mengurangi
produksi.
Agar insentif tersebut berfungsi,
besarannya harus sama dengan B + C + D, sebagai tambahan keuntungan dari
produksi jika harga tidak setinggi Ps.
Biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah paling sedikit B + C + D.
ΔCS = −A – B
ΔPS = A − C + Payments for not
producing (or at least B + C + D)
ΔWelfare = −A − B + A + B + D − B
− C − D = −B – C
13
E. KUOTA IMPOR DAN TARIFFS
Ketika
sebuah Negara membuka hubungan perdagangan internasional dan menjadi pengekspor
suatu barang, maka keuntungan produsen domestik barang tersebut meningkat,
sedangkan konsumen domestik akan mengalami kerugian (karena harga barangnya
naik). Sebaliknya, jika negara tersebut membuka hubungan perdagangan
internasional dan menjadi pengimpor suatu barang, maka para produsen domestik
barang tersebut mengalami kerugian, sedangkan konsumen domestik memperoleh
keuntungan (karena harga barangnya turun). Dalam kedua kasus tersebut,
keuntungan yang diperoleh dari perdaganan inernasional jumlahnya melampui besar
kerugiannya.
Pemberlakuan
tarif-pajak barang impor akan menggerakan pasar di negara yang bersangkutan
menuju keseimbangan sebelum adanya perdagangan internasional, yang berarti
mengurang keuntungan akibat perdagangan, meskipun produsen domestik diuntungkan
dan pemerintah naik pendapatannya. Kerugian konsumen melampui keuntungan
keuntungan tersebut.
Pemberlakuan
kuota impor menimbukan dampak yang mirip dengan pemberlakuan tarif. Hanya saja
jika kuota impor diberlakukan , keuntungan yang harusnya diterima pemerintah
(dalam kasus tarif) pindah ke tangan para pemilik lisensi impor.
Terdapat
berbagai macam argumen yang mendukung dibatasinya perdagangan intenasional;
bahwa lapangan kerja domestik perlu dilindungi, keamanan nasional harus dijaga,
industri kecil harus dibantu.
14
E. PENGARUH
PAJAK ATAU SUBSIDI
Jika pajak dibebankan kepada para
pembeli, kurva permintaan akan bergeser ke bawah sebesar pajak tersebut,
sedangkan jika pajak dibebankan kepada para penjual, maka akan menggeser kurva
penawaran ke atas sebesar pajak itu. Pajak menempatkan sebuah irisan antara
harga yang harus dibayar pembeli, dengan harga yang akan diterima oleh penjual.
Akibat adanya irisan pajak ini, kuantitas barang yang terjual akan turun, lebih
rendah dari kuantitas seandainya pajak itu tidak ada. Dengan kata lain, pengenaan
pajak terhadap suatu jenis barang akan mengakibatkan pasar barang tersebut
menyusut.
Keuntungan yang diperoleh pembeli
dalam sebuah pasar diukur dengan surplus konsumen, sedangkan keuntungan yang
diperoleh penjual dalam sebuah pasar diukur dengan surplus produsen. Jika T
adalah tarif pajak dan Q adalah jumlah barang yang terjual, maka pemerintah
memperoleh pendapatan dari pajak total sebesar T x Q. Pemerintah dapat
menggunakan pendapatan untuk memberikan pelayanan-pelayanan bagi masyarakat,
misalnya pembangunan jalan, jasa kepolisian, dan pendidikan politik atau
menolong masyarakat yang membutuhkan.
15
BAB. 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Metode-metode
dasar yang digunakan para ekonom untuk mempelajari kesejahteraan pembeli dan
penjual dalam suatu pasar adalah surplus produsen dan surplus konsumen. Salah
satu caranya adalah dengan meengukur jumlah surplus produsen dan surplus
konsumen, yang kita sebut dengan surplus total. Jika suatu alokasi
sumber-sumber daya memaksimalkan surplus total dapat dikatakan bahwa alokasi
tersebut memiliki efisiensi. Ketika pemerintah mengenakan pajak kepada pembeli
dan penjual barang, masyarakat akan kehilangan sebagian manfaat dari efisiensi
pasar. Pajak memberikan kerugian bagi para pelaku pasar, karena pajak
memindahkan sumber-sumber daya dari para pelaku ekonomi tersebut kepada
pemerintah. Pajak juga mengubah insentif dan mengganggu hasil pasar. Kerugian
dalam perdagangan internasional juga akan semakin terasa karena penerapan tarif
sepeti pajak dan kuota impor yang akan menimbulkan kerugian beban baku.
Akibatnya akan muncul argumen-argumen yang mendukung dibatasinya perdagangan
internasional.
SARAN
Berdasarkan
kesimpulan yang sudah dijelaskan, sebaiknya pemerintah tidak meningkatkan pajak
dengan seenaknya sendiri. Pemerintah juga harus memperhatikan bagaimana
mekanisme pasar yang sedang terjadi dan juga harus melihat bagaimana suatu
pasar itu berjalan. Dan pemerintah juga harus ekstra kerja keras memikirkan
bahagaimana suatu pajak itu tidak membebankan pihak pembeli maupun penjual,
sehingga pemerintah harus menyeimbangkan diantara keduanya. Dan untuk penjual
dan pembeli harus mengikuti aturan pemerintah yang sudah ditetapkan agar suatu
pasar dapat berjalan dengan baik.
16
DAFTAR
PUSTAKA
Robert s.
Pindyck, daniel l. Rubinfeld.2012. Microeconomis edisi 8. Ciracas: jakarta
17
No comments:
Post a Comment