MAKROEKONOMI
Investasi
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbungan baik materi maupun pemikirannya. Harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan penglaman bagi para pembaca,
untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agara
menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan dan pengetahuan maupun pengalaman
kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
tentunya
penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran yang di berikan. Yang
tehormat:
Bapak
Dr. H. Abd Wahab,SE.,Msi
Kami
mengharapkan kritik dan saranya, agar kami menjadikanya sebagai pembelajaran
atas kekurangan makalah yang singkat ini.
Demikian makalah ini, semoga bermanfaat
bagi kita semua. Amiin
DAFTAR
ISI
KATAPENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR
ISI...............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................1
a)
Latarbelakang.................................................................................................1
b)
Rumusan
masalah..........................................................................................2
c)
Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
a)
Investasi Tetap Bisnis......................................................................................3
b)
Harga Sewa Modal..........................................................................................3
c)
Biaya Modal.....................................................................................................4
d)
Determinan Investasi.......................................................................................5
e)
Pajak dan Investasi..........................................................................................7
f)
Pasar Saham dan q Tobin...............................................................................7
g)
Pasar Saham : Hipotesis Efisiensi Pasar Vs
Kontes Kecantikan Keynes.......8
BAB III
PENUTUP......................................................................................................9
a) Kesimpulan.....................................................................................................9
b) Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Investasi merupakan salah satu cara
perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan
berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas perusahaan tidak menganggur.
Investasi dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk
memperoleh manfaat dimasa yang akan datang.
Dengan
adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa keuntungan yakni
terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat posisi
keuangan suatu perusahaan. Investasi merupakan unsur yang sangat penting dalam
perusahaan. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan akan
dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan.
Penilaian
kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari penggunaan
kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara untuk menempatkan
kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya investasi merupakan sarana
untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan.
Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan investasi, investasi tetap merupakan
sarana dalam menentukan posisi keuangan perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang di maksud dengan Investasi
Tetap Bisnis?
2.
Bagaimana Pengaruh
investasi terhadap Tingkat Bunga ?
3.
Apa yang di maksud
dengan Pasar Saham : Hipotesis Efisiensi Pasar Vs Kontes
Kecantikan Keynes ?
- Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian dan masalah Investasi
2.
Mengetahui apa yang
terjadi pada Pengaruh investasi terhadap Tingkat Bunga
3. Mengetahui hubungan antara Hipotesis
Efisiensi Pasar Vs Kontes Kecantikan Keynes
BAB II
PEMBAHASAN
A. Investasi
Tetap Bisnis ( business fixed investment )
Investasi
ini mencakup peralatan dan struktur yang dibeli perusahaan untuk proses
produksi. Model investasi tetap bisnis standar disebut model investasi
neoklasik (neoclassical model of investment). Model neoklasik mengkaji manfaat
dan biaya bagi perusahaan untuk memiliki barang-barang modal. Model tersebut
menunjukkan bagaimana tingkat investasi –tambahan persediaan modal-dikaitkan
dengan produk marginal modal,tingkat bunga,dan aturan perpajakan yang
mempengaruhi perusahaan.
Untuk
mengembangkan model, bayangkan ada dua jenis perusahaan dalam perekonomian :
perusahaan produksi yang memproduksi barang dan jasa menggunakan modal yang
mereka sewa dan perusahaan penyewa yang menjalankan seluruh investasi dalam
perekonomian; perusahaan ini membeli modal dan menyewakannya kepada
perusahaan-perusahaan produksi.
B. Harga Sewa Modal
Perusahaan
memaksimalkan laba dengan menyewakan modal sampai produk marginal turun menjadi
sama dengan harga sewa riil. Untuk melihat variabel apa yang mempengaruhi harga
sewa ekuilibrium, lihat fungsi produksi
Cobb-Douglas (ingat Bab 3) sebagai pendekatan yang baik tentang bagaimana perekonomian aktual mengubah modal
dan tenaga kerja menjadi barang dan jasa. Fungsi produksi Cobb-Douglas :
Y =
AKaL1-a
Dimana
Y output, K modal, L tenaga kerja, dan A parameter yang mengukur tingkat
teknologi, dan a parameter antara 0 dan
1 yang mengukur bagian modal dari output.Harga sewa riil dari modal disesuaikan
untuk menyeimbangkan permintaan atas
modal dan penawaran tetap.
Produk
modal marjinal untuk fungsi produksi Cobb-Douglas adalah :
MPK
= aA(L/K)1-a
Karena harga sewa riil sama dengan produk
modal marjinal ekuilibrium, maka
R/P
= aA(L/K)1-a
Ekspresi
ini mengidentifikasi variabel yang menentukan harga sewa riil. Persamaan ini
menunjukkan hal-hal berikut :
1. semakin rendah persediaan modal, semakin
tinggi harga sewa riil dari modal
2. semakin besar jumlah tenaga kerja yang
digunakan, semakin tinggi harga sewa riil dari modal
3. semakin
baik teknologi, semakin tinggi harga sewa riil dari modal.
Peristiwa
yang mengurangi persediaan modal, atau meningkatkan kesempatan kerja, atau
kemajuan teknologi, meningkatkan
ekuilibrium harga sewa riil dari modal.
C. Biaya Modal
Manfaat
kepemilikan modal adalah adanya penerimaan dari penyewaan modal kepada
perusahaan produksi. Perusahaan penyewaan menerima harga sewa riil modal R/P
untuk setiap unit modal yang dimiliki dan disewakan.
Biaya
memiliki modal lebih kompleks. Untuk setiap periode waktu ketika perusahaan
menyewakan satu unit modal,perusahaan penyewaan itu menanggung 3 biaya :
1)
Bunga pinjaman mereka, yang sama dengan harga pembelian satu unit modal PK
dikali tingkat bunga, i, sehingga i PK.
2)
Biaya kerugian atau keuntungan harga modal, dinotasikan -∆PK .
3)
Penyusutan (Depresiasi) didefinisikan sebagai bagian dari nilai yang hilang per
periode karena dipakai dan rusak, jadi δPK .
Jadi,
jumlah biaya modal = i PK - ∆PK + δPK or = PK (i - ∆ PK/ PK + δ)
Biaya
modal bergantung pada tingkat bunga riil,harga modal dan tingkat penyusutan.
Biaya modal riil (real cost of
capital)—biaya membeli dan menyewakan unit modal yang diukur dalam unit output
perekonomian :
Biaya
modal riil = (PK / P )(r + δ),
Di
mana r adalah tingkat bunga riil dan PK / P sama dengan harga modal relatif.
Untuk menderivasi persamaan ini, kita asumsikan tingkat kenaikan harga barang
secara umum sama dengan tingkat inflasi.
D. Determinan Investasi
Perhatikan
keputusan perusahaan penyewa apakah meningkatkan atau menurunkan persediaan modalnya. Untuk setiap
unit modal, perusahaan menghasilkan penerimaan riil R/P dan menanggung biaya
riil (PK / P )(r + d).
Laba
riil per unit modal :
Tingkat Laba =
Penerimaan - Biaya
= R/P - (PK / P )(r + δ)
Karena
harga sewa riil sama dengan produk modal marjinal, kita dapat menulis tingkat
laba sebagai
Tingkat Laba =
MPK - (PK / P )(r + δ)
Perubahan
persediaan modal, disebut investasi neto (net investment) bergantung pada
perbedaan antara MPK dan biaya modal. Jika MPK
melebihi biaya modal, perusahaan akan untung bila mereka menambah
persediaan modal. Jika MPK kurang dari biaya modal, perusahaan akan membiarkan
persediaan modal mengecil, sehingga
∆K = In
[MPK - (PK / P )(r + δ)],
Di
mana In ( ) adalah fungsi yang menunjukkan berapa banyak investasi neto
merespons insentif untuk investasi.
Fungsi Investasi
Kita
sekarang dapat menderivasi fungsi investasi dalam model investasi neoklasik.
Jumlah pengeluaran pada investasi tetap bisnis adalah jumlah investasi neto dan penggantian modal yang
menyusut. Fungsi investasi adalah :
I =
In [MPK - (PK / P )(r + δ)] + δK
Investasi
tetap bisnis bergantung pada produk marginal modal,biaya modal,dan jumlah
penyusutan atau depresiasi. Model ini menunjukkan mengapa investasi bergantung
pada tingkat bunga riil. Penurunan tingkat bunga riil menurunkan biaya modal.
Investasi tetap bisnis meningkat ketika tingkat bunga menurun—-sehingga
kemiringan ke bawah dari fungsi investasi. Juga,pergeseran ke luar pada fungsi
investasi mungkin akibat dari kenaikan produk modal marjinal.
Akhirnya,
kita lihat apa yang terjadi ketika penyesuaian persediaan modal ini berlanjut
sepanjang waktu. Jika produk marjinal mulai di atas biaya modal, persediaan
modal akan naik dan produk marjinal akan turun. Jika produk modal marjinal
mulai di bawah biaya modal, persediaan modal akan turun dan produk marjinal
akan naik. Akhirnya, ketika persediaan
modal menyesuaikan, MPK mendekati biaya modal. Ketika persediaan modal mencapai
tingkat kondisi mapan, kita dapat menulis :
MPK
= (PK / P )(r + δ)
Jadi,
dalam jangka panjang, MPK sama dengan biaya modal riil. kecepatan penyesuaian
menuju kondisi mapan bergantung berapa cepat perusahaan menyesuaikan persediaan
modal mereka, yang lalu bergantung pada seberapa besar biaya untuk membangun,
mengirimkan dan memasang modal baru.
E. Pajak dan Investasi
Pembuat
kebijakan sering mengubah aturan tentang pajak pendapatan perusahaan untuk
mendorong investasi, atau paling tidak memitigasi (mengurangi) disinsentif yang
ditimbulkan pajak.Kredit pajak investasi (investment tax credit) adalah provisi
pajak yang mengurangi pajak perusahaan sebesar jumlah tertentu untuk tiap dolar
yang dibelanjakan untuk barang modal.Karena perusahaan menutupi sebagian
investasi barang modalnya dalam bentuk pajak lebih rendah, kredit ini
mengurangi harga pembelian efektif dari unit modal P.
F. Pasar Saham dan q Tobin
Istilah
saham (stock) mengacu pada bagian kepemilikan perusahaan, dan pasar saham
(stock market) adalah pasar di mana saham-saham ini diperdagangkan. Ekonom
pemenang-hadiah-Nobel James Tobin menyatakan perusahaan mendasarkan keputusan
investasi mereka pada rasio berikut, yang sekarang disebut q Tobin :
q
= Nilai Pasar Modal Terpasang
Biaya Penggantian Modal Terpasang
Pembilang
q Tobin adalah nilai modal perekonomian yang ditentukan oleh pasar saham.
Penyebutnya adalah harga modal jika dibeli hari ini. Tobin beralasan investasi
neto sebaiknya bergantung pada apakah q lebih besar atau kurang dari 1. Jika q
>1, maka perusahaan bisa meningkatkan nilai persediaan mereka dengan
meningkatkan modal, dan jika q < 1, pasar saham menghargai modal kurang dari
biaya penggantiannya dan lalu, perusahaan tak akan mengganti persediaan
modalnya bila telah dipakai. q Tobin mengukur profitabilitas masa depan yang
diharapkan sebagaimana profitabilitas masa ini.
G. Pasar Saham : Hipotesis Efisiensi Pasar
Vs Kontes Kecantikan Keynes
Hipotesis
Efisiensi Pasar : harga pasar saham perusahaan adalah penilaian yang sepenuhnya
rasional akan nilai perusahaan, berdasarkan informasi saat ini tentang prospek
bisnis perusahaan.
Kontes
Kecantikan Keynes adalah metafora untuk spekulasi saham. Dalam pandangan ini,
pasar saham berfluktuasi tanpa alasan jelas, dan karena pasar saham
mempengaruhi permintaan agregat akan barang dan jasa, fluktuasi ini adalah sumber dari fluktuasi
perekonomian jangka-pendek.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Investasi Tetap Bisnis
• Tingkat bunga lebih tinggi meningkatkan biaya
modal dan mengurangi investasi tetap bisnis.
• Perbaikan teknologi dan kebijakan pajak, seperti
pajak pendapatan perusahaan dan kredit pajak investasi, menggeser fungsi
investasi-tetap bisnis.
• Selama
booming, kesempatan kerja lebih tinggi meningkatkan MPK dan karenanya,
meningkatkan investasi tetap bisnis.
B. Saran
Seseorang
sering tidak menyadari dirinya telah melakukan investasi, misalnya dengan
menabung dan sebagainya. Agar tak terjebak melakukan investasi ke dalam
portofolio ‘sampah’, atau bahkan ditipu oleh pihak yang tak bertanggung jawab
dengan iming-iming menarik, Anda harus mengedepankan rasionalitas dan memahami
betul resiko-resiko yang dihadapi dalam berinvestasi. Karena banyak sekali
jenis dari investasi tersebut .Jangan sampai terbuai dengan iming-iming menarik
yang tinggi, tapi uang Anda habis sia-sia. Invejstasi pun banyak jenis dan
macamnya jadi harus pandai melihat ke sektor mana kita akan menanamkan saham
kita. Peran penting sekali dari beberapa pihak baik dari pemerintah dan tiap
individu.
DAFTAR PUSTAKA
1. N. Gregory Mankiw, “Principles of
Macroeconomics”, Thompson/South Western, Fifth
Edition, 2008.
2. Mankiw, N. Gregory. Makroekonomi Edisi Keenam.
Jakarta: Erlangga, 2007.
No comments:
Post a Comment